KEMIRI
Kemiri (Aleurites Moluccana), ketika mendengar tentang nama ini, pastilah kita akan langsung terbayang dengan salah satu varian dari bumbu dapur, yang kerap sangat sering kita jumpai di dapur kita. Terlepas dari fakta bahwa kemiri hanyalah salah satu varian dari bumbu dapur yang melengkapi kelengkapan bumbu dapur lain
nya. Apakah kita tahu, dari manakah asal Kemiri itu sebenarnya, dan kegunaan kemiri lainnya?
Kemiri di masa lampau, sebelum nenek moyang kita mengenal MSG (Mono Sodium Glutamat atau Penyedap Rasa), mereka menggunakan kemiri sebagai salah satu bahan campuran bumbu masakan yang digunakan sebagai penyedap rasa, dan penguat aroma serta rasa masakan. Kemiri dalam bahasa daerah memiliki beberapa varian nama, yaitu buah Tondeh atau buah Kareh (Minangkabau dan Nias); Muncang (Sunda); Keminting (Dayak); Kembiri, Gambiri, Hambiri (Batak); Kemili (Gayo); Kemiling (Lampung); Dèrèkan, Pidekan, Miri (Jawa); Kamèrè, Komèrè, Mèrè (Medan).
Kemiri sendiri ternyata bukan satu - satunya tanaman rempah - rempah yang bisa ditemukan di Asia Tenggara, bahkan boleh dibilang asal - usulnya tidak jelas. Karena tanaman ini juga tersebar di India, China hingga ke Polynesia, dan Selandia Baru. Dalam perdagangav antar negara, Kemiri lebih dikenal dengan sebutan Candlenut, Indian Walnut, hingga Candleberry.
Biji Kemiri mempunyai warna putih kekuningan dengan kandungan minyak nabati mencapai 60 persen. Tetapi minyak Kemiri tidak bisa dimanfaatkan untuk minyak goreng, salah satu kegunaan minyak kemiri yang paling populer adalah sebagai bahan dasar maupun bahan campuran untuk perawatan rambut (mulai dari menyehatkan rambut, menyuburkan rambut, menghitamkan rambut, hingga menumbuhkan rambut). Di jaman modern seperti sekarang ini kemiri banyak dijadikan estrak dalam bentuk krim, semir rambut, hingga minyak rambut, dan shampoo. Selain manfaat bumbu dapur, dan perawatan rambut seperti yang ada di atas, Kemiri juga masih memiliki segudang kegunaan lainnya yang berkaitan dengan pengobatan tradisional. Biji kemiri yang ditumbuk halus dapat dijadikan obat sakit gigi, bisul, dan peradangan persendian.
Tetapi dalam mengkonsumsi Kemiri, ada satu hal utama yang harus diperhatikan, yakni Biji Kemiri tidak dapat dikonsumsi mentah. Karena biji Kemiri mengandung racun hidrosianik yang dapat menyebabkan diare, dan memabukkan. Oleh karena itu, ada baiknya jika Kemiri sebelum dikonsumsi sebaiknya disangrai (digoreng tanpa minyak) terlebih dahulu untuk menguraikan toksin yang terkandung di dalamnya.
Sebiji Kemiri yang selama ini hanya kita kenal sebagai salah satu dari banyaknya jenis bumbu dapur, ternyata memiliki manfaat lebih daripada itu bukan? Itulah keunikan dari Kemiri yang kaya akan kandungan zat Gizi maupun non-Gizi ini.
***Dikutip dari berbagai sumber***
Kemiri di masa lampau, sebelum nenek moyang kita mengenal MSG (Mono Sodium Glutamat atau Penyedap Rasa), mereka menggunakan kemiri sebagai salah satu bahan campuran bumbu masakan yang digunakan sebagai penyedap rasa, dan penguat aroma serta rasa masakan. Kemiri dalam bahasa daerah memiliki beberapa varian nama, yaitu buah Tondeh atau buah Kareh (Minangkabau dan Nias); Muncang (Sunda); Keminting (Dayak); Kembiri, Gambiri, Hambiri (Batak); Kemili (Gayo); Kemiling (Lampung); Dèrèkan, Pidekan, Miri (Jawa); Kamèrè, Komèrè, Mèrè (Medan).
Kemiri sendiri ternyata bukan satu - satunya tanaman rempah - rempah yang bisa ditemukan di Asia Tenggara, bahkan boleh dibilang asal - usulnya tidak jelas. Karena tanaman ini juga tersebar di India, China hingga ke Polynesia, dan Selandia Baru. Dalam perdagangav antar negara, Kemiri lebih dikenal dengan sebutan Candlenut, Indian Walnut, hingga Candleberry.
Biji Kemiri mempunyai warna putih kekuningan dengan kandungan minyak nabati mencapai 60 persen. Tetapi minyak Kemiri tidak bisa dimanfaatkan untuk minyak goreng, salah satu kegunaan minyak kemiri yang paling populer adalah sebagai bahan dasar maupun bahan campuran untuk perawatan rambut (mulai dari menyehatkan rambut, menyuburkan rambut, menghitamkan rambut, hingga menumbuhkan rambut). Di jaman modern seperti sekarang ini kemiri banyak dijadikan estrak dalam bentuk krim, semir rambut, hingga minyak rambut, dan shampoo. Selain manfaat bumbu dapur, dan perawatan rambut seperti yang ada di atas, Kemiri juga masih memiliki segudang kegunaan lainnya yang berkaitan dengan pengobatan tradisional. Biji kemiri yang ditumbuk halus dapat dijadikan obat sakit gigi, bisul, dan peradangan persendian.
Tetapi dalam mengkonsumsi Kemiri, ada satu hal utama yang harus diperhatikan, yakni Biji Kemiri tidak dapat dikonsumsi mentah. Karena biji Kemiri mengandung racun hidrosianik yang dapat menyebabkan diare, dan memabukkan. Oleh karena itu, ada baiknya jika Kemiri sebelum dikonsumsi sebaiknya disangrai (digoreng tanpa minyak) terlebih dahulu untuk menguraikan toksin yang terkandung di dalamnya.
Sebiji Kemiri yang selama ini hanya kita kenal sebagai salah satu dari banyaknya jenis bumbu dapur, ternyata memiliki manfaat lebih daripada itu bukan? Itulah keunikan dari Kemiri yang kaya akan kandungan zat Gizi maupun non-Gizi ini.
***Dikutip dari berbagai sumber***