Picture
MSG (Monosodium Glutamat) / Vetsin
_ SURABAYASebelumnya telah saya bahas dalam artikel saya yang sebelumnya yang berjudul:  Katakan ‘TIDAK’ pada MSG”. Jika dalam artikel saya sebelumnya, saya hanya berbicara sepintas tentang MSG tanpa menyoroti lebih lanjut se-berbahaya apakah MSG itu sebenarnya. Di dalam Artikel kali ini saya akan berusaha untuk mengulas MSG lebih dalam lagi.

Seperti yang telah saya bahas pada artikel sebelumnya yang berjudul: “Katakan ‘TIDAK’ pada MSG”, MSG atau yang lebih populer kena sebut dengan Vetsin yang diproduksi di Indonesia umumnya merupakan hasil gula TETES TEBU (MOLASE). Gula tetes yang banyak mengandung glutamin itu diproses sedemikian rupa hingga mengeluarkan asam glutamat.

MOLASE / TETES TEBU secara kimia adalah sampah produksi dari ekstraksi pembuatan gula pasir (atau dalam istilah awamnya, MOLASE adalah limbah tebu), dan lucunya MOLASE / TETES TEBU menjadi bahan utama di dalam pembuatan MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) / Vetsin dan penggunaannya hingga 60% didalam MSG . Penggunaan MOLASE sebagai bahan utama ini disinyalir Tidak Aman menurut Russell Blaylock penulis dari buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah Excitotoxin / Eksitotoksin.

Picture
MOLASE / TETES TEBU
_ Lalu apakah Eksitotoksin yang dimaksud diatas?

Eksitotoksitas merupakan sebuah proses pathologi yang terlihat sebagai kerusakan, dan matinya sel-sel syaraf oleh stimulasi berlebihan yang ditimbulkan oleh senyawa – senyawa kimia tertentu yang merangsang.

Beberapa senyawa kimia tertentu tersebut biasanya berupa asam amino yang bereaksi dengan reseptor – reseptor khusus yang ada di dalam otak sehingga mengakibatkan berbagai kerusakan tertentu pada sel – sel otak, salah satu yang paling utama adalah : senyawa kimia glutamat (glutamate, glutamic acid, MSG). Apabila kandungan konsentrasi glutamat di dalam otak tinggi maka sel – sel otak dapat menghentikan aktifitasnya untuk membentuk sel glutamat secara mandiri, dan akhirnya akan mati atau rusak.

Otak sebenarnya secara alami memiliki mekanisme yang dapat menghentikan pembentukan glutamat di dalam otak. Hal ini disebut dengan pembatas darah otak, yaitu sebuah sistem yang dapat memperlambat aliran masuk glutamat ke dalam sel-sel otak. Tetapi, sistem ini hanya bisa memperlambat saja, tidak bisa menghilangkan kandungan glutamat tinggi yang sudah ada. Glutamat itu akhirnya akan tetap menembus pembatas dan masuk ke dalam sel-sel otak sehingga membuat sel-sel itu hancur dan mati.

Hingga saat ini, para ahli syaraf masih menganggap bahwa glutamat merupakan energi bagi otak. Atas dasar itu, banyak dari mereka yang memberikan terapi glutamat dosis tinggi kepada anak-anak terbelakang dengan tujuan untuk meningkatkan IQ mereka. Tetapi, pada percobaan pada tikus yang dilakukan oleh Lucas pada tahun 1957 dan Ohguro pada tahun 2002 terlihat bahwa glutamat justru menyebabkan kerusakan jaringan mata dan sel-sel otak yang lain. Bahkan dengan pemberian yang relatif kecil saja, glutamat sudah dapat menimbulkan beberapa sel otak menjadi rusak dan mati.

Picture
Otak yang terkena Alzheimer
_ Tetapi, industri makanan terus berkembang dengan pesat, semua berusaha keras untuk meningkatkan nafsu makan. Pada saat ini, hampir tidak ada makanan yang ‘tidak mengandung glutamat’, termasuk makanan bayi. Badan Pengawasan Obat dan Makanan di mana-mana di dunia enggan mengurusi hal ini dan membiarkan semua makanan ditambahi dengan zat eksitotoksin itu. Beberapa negara, seperti Singapore, mereka memberikan ambang batas penggunaan zat berbahaya itu tetapi mereka begitu enggan untuk melarangnya sama sekali. Ada apa sebenarnya ini?

MSG yang mengandung Eksitotoksin juga dapat meningkatkan risiko, dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker secara dramatis. Bahkan apabila pengkonsumsian Glutamat ditingkatkan, kanker dapat tumbuh dengan lebih aktif, dan semakin liar.

Tapi, sangat disayangkan kepedulian setiap individu akan penggunaan MSG / Vetsin yang berlebihan masih sangat rendah bahkan menyedihkan. Di satu sisi mereka tampak sangat peduli akan kanker dengan  melakukan pendeteksian dini, tetapi metode ini secara menyedihkan juga tidak membuat mereka menghentikan timbulnya ‘bibit’ kanker secara signifikan dimulai dengan mengkonsumsi makanan, dan minuman yang bebas Glutamat . 

Beberapa efek mengerikan dari MSG / Vetsin apabila dikonsumsi secara dini bagi buah hati Anda adalah gejala obesitas, kerusakan otak pada anak, keterlambatan mental, migrain, pikun, stroke, mudah terinfeksi (mudah sakit), parkinson, huntington, ALS, alzheimer, bahkan juga hipertensi, diabetes, peradangan otak meningitis atau viral encephalitis (peradangan otak) atau meningitis (peradangan selaput otak atau sumsum tulang belakang). Bahkan ada penelitian Psikologi yang mengatakan bahwa kemungkinan kekerasan yang terjadi di masa sekarang, dan sifat-sifat buruk yang timbul juga bisa disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung eksitotoksin ketika balita.

Mungkin apa yang saya bahas dalam Artikel kali ini adalah sebuah fakta yang enggan untuk diakui oleh semua orang, bahkan oleh Badan Kesehatan kita sendiri yang seharusnya menjadi garda depan dalam menangkal semua hal ini, tetapi apa daya mereka telah menutup mata akan hal ini dan tetap sampai hati menyetujui peredaran makanan – makanan mengandung bahan berbahaya ini di pasaran luas. Mungkin artikel ini juga menjadi sebuah himbauan bahwa ketidak mampuan Badan Kesehatan itu ada baiknya jika kita tanggulangi dimulai dari dapur rumah kita sendiri, dan dimulai dari kebijakan Keluarga kita sendiri dalam hal konsumsi demi Masa Depan Buah Hati Kita sendiri.

Picture
Beberapa varian BUMBU DAPUR ALAMI
_ Mungkin tidak sedikit yang merasa tidak berdaya akan dominasi atau mungkin ‘Penjajahan’ MSG / Vetsin di dapur rumah kita. Seperti yang saya tuliskan berkali – kali, bahwa kita seharusnya merasa bersyukur karena berada di Indonesia, negeri yang ‘GEMAH RIPAH LOH JINAWE’. Negeri laksana SURGA dari TIMUR yang memiliki keaneka ragaman hayati yang sangat kaya. Kita bisa mengganti MSG / Vetsin dengan menggunakan rempah – rempah dan bahan – bahan alami yang telah tersedia secara alami pula di atas tanah negeri ini.

KEMIRI mungkin bisa menjadi salah satu produk penyedap makanan alami pengganti MSG / Vetsin yang kaya akan kandungan gizi. Selain KEMIRI negeri kita masih dikaruniai beragam bumbu dapur lainnya yang selama ber abad – abad telah diolah menjadi bumbu – bumbu penyedap rasa alami oleh nenek moyang kita, berikut akan saya sebutkan beberapa penyedap rasa alami yang tentunya kita dengan mudah bisa menemukan nya di pasar tradisional bahkan di dalam dapur kita sendiri: Terasi, Gula Pasir, Gula Merah, Santan Kelapa, Merica, Keluwak, Jahe, Daun Sirih, Daun Bawang, Kayu Manis, Bawang Putih, Bawang Merah, Daun Pandan, Lengkuas¸Kunyit, Jeruk nipis, dan masih banyak lainnya.

Apakah kita masih merasa takut untuk meninggalkan MSG / Vetsin, jika kita dihadapkan pada fakta bahwa Indonesia memiliki banyak varian penyedap rasa alami yang sangat mudah untuk didapatkan?

Mungkin sekarang belum terlambat bagi kita untuk melakukan perubahan, sekali lagi saya menghimbau ketika kita masing – masing masih kecil tentunya kita tahu betul bagaimana sedapnya masakan nenek kita yang diolah secara alami menggunakan bumbu – bumbu tradisional seperti yang saya sebutkan diatas. Sekali lagi kita mengambil kesimpulan bahwa: Rasa enak masakan bisa dihasilkan dari teknik memasak, dan pemilihan bumbu dapur alami yang benar. Bukan akibat dari bumbu dapur yang praktis.

Semoga informasi di atas bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua, bahwa menyajikan hidangan yang terbaik adalah menyajikan hidangan yang alami, sehat, dan bergizi untuk tubuh kita pribadi, dan tubuh Keluarga kita. WE ARE WHAT WE EAT


Picture
Kemiri Pecahan NTT
Picture
Kemiri Utuh NTT



Leave a Reply.